Belakangan viral Aldi Taher yang menyebut dirinya akan mencalonkan sebagai caleg dari dua partai sekaligus, yakni PBB dan Perindo untuk anggota DPRD dan DPR RI.
Ia tak segan menyebut bahwa dirinya sebagai kembaran Bung Karno.
"Saya ingin mencontoh Bung Karno, dia sudah berpolitik sejak muda"
Selain itu, dirinya juga menyebut bahwa pemimpin itu harus pandai membaca Alquran. Ia ingin mengajari Megawati dan Bambang Soesatyo soal ini.
Soal pencalonan ini sebetulnya Indonesia punya aturan yang jelas. Tercatat, peraturan KPU memang melarang seseorang menjadi caleg untuk dua lembaga legislatif sekaligus. Tidak boleh juga menjadi caleg dari dua partai sekaligus.
Lantas, mengapa kedua partai ini mengusung Aldi Taher untuk maju dalam pemilihan akbar itu?
Politik panggung ala Aldi Taher
Dikala situasi politik menjelang pemilu yang memanas, sosok Aldi Taher tentu menjadi hiburan tersendiri. Ini karena suhu politik memang sedang panas-panasnya belakangan ini.
Namun hadirnya Aldi Taher ke publik seakan menjadi momentum,.
Ini juga bisa karena partai pengusung ingin mendulang suaranya di kursi DPR.
Sebab, sistem pemilihan kita menghendaki adanya presidential threshold yang pada intinya ini merupakan ambang batas pencalonan presiden. Ini artinya, partai politik harus mendapatkan kursi yang banyak di DPR agar dapat mencalonkan presidennya. Cara ini tidak lain bisa ditempuh dengan mendulang suara partai politik di DPR.
Ditambah lagi hasil survei Litbang Kompas akhir-akhir ini yang menyebut bahwa politik kerabat dengan pemimpin partai sangat berpengaruh. Demikian dengan majunya Aldi Taher yang popularitasnya juga sangat tinggi di dunia hiburan, ini bisa disebut sebagai strategi parpol dalam mendulang suaranya. Tentu alasan ini bisa diterima akal sehat. Ini karena, Aldi Taher sudah memiliki modal pamor itu.
Tak terlena
Namun sebaiknya kita sebagai pemilih tak terlena akan dinamika parpol yang semakin absurd ini. Visi, misi, latar belakang politik anggota legislatif sangat penting. Kita tentu tidak mau wakil rakyat dipimpin oleh mereka yang asal-asalan. Karena itu jangan sampai kita terlena dan masuk jebakan yang membingungkan ini. Ini berlaku agar pemilu kita menjadi lebih bermartabat dan sesuai porsi perundang-undangan yang berlaku.
Fenomena ini sekaligus juga sebenarnya memperlihatkan wajah politik Indonesia.
Politik Indonesia itu hiburan. Banyak yang menjadi kelucuan. Termasuk sosok Aldi taher.
Banyak yang menilai sosoknya ini hanya hiburan semata. Tak ada semangat perubahan besar dari dinamika politik Indonesia.
Anggapan ini tentu tak salah. Mengingat kiprah Aldi Taher di dunia politik juga masih nihil.
0 Comments