Dinilai Paling Lemah di Avengers, Ini Fakta Menarik dari Karakter Hawkeye. Ilustrasi: Fatwa Jaka S. |
Jika anda melewatkan inti dari sebuah cerita, mungkin anda berpikiran bahwa karakter Hawkeye tidaklah berguna di team Avengers. Karena apa? Karena ia hanya manusia biasa dengan kelebihan memanah, dibandingkan dengan yang lain seperti Thor, Captain America, Ironman yang punya kemampuan khusus.
Tetapi, jika anda terus menerus fokus pada sebuah cerita itu, saya
yakin anda akan langsung berpikir, bahwa Hawkeye adalah karakter yang sangat
penting. Tanpa adanya dia, Avengers tak akan pernah hadir dengan sempurna.
Masih ingat kata-kata Natasha Romanoff di flm The Avengers saat
Clint Barton alias Hawkeye dihipnotis Loki? "Clint barton diutus untuk
membunuhku, tapi dia tidak melakukanya".
Hawkeye masih mau memberikan kesempatan kedua bagi Natasha untuk
memperbaiki segalanya. Dia yang hanya memiliki kelebihan memanah menggunakan
sisi kemanusiaannya untuk melihat bagaimana kejadian itu seharusnya berakhir.
Lalu apa yang terjadi? Natasha menjadi sosok Black Widow yang juga ikut
bergabung dengan Avengers.
Kemudian, kemunculannya di atas lift mobil saat diutus Coulson
ketika Thor sedang berusaha mengambil palu nya, setelah agen SHIELD kewalahan
menghadang Thor, ia sudah siap dengan bidikanya, selangkah lagi, lalu ia
berkata pada Coulson "Coulson, cepat putuskan. Karena aku mulai suka
dengan orang ini". Boom, tembakan panah tak jadi dilakukan. Lagi-lagi,
Hawkeye dengan sisi kemanusiaanya melakukan keputusan penting untuk mengubah
sudut pandang seseorang. Ia melihat sesuatu dalam diri Thor yang tak bisa
dilihat oleh agen SHIELD lainya. Adegan di film Thor pertama ini Sekaligus
menjadi awal kemuncullan Hawkeye di semesta Marvel Cinematic Universe (MCU).
Avengers adalah sebuah tim superhero yang beranggotakan
tokoh-tokoh berlatar belakang besar, yang sejatinya masih membutuhkan cinta
satu sama lain. Tetapi diluar itu semua, mereka tetap seorang manusia yang
sejatinya membutuhkan cinta. Dalam hal ini, karakter Hawkeye menjadi simbol
persahabatan, humor, keterikatan dan dengan kecakapannya mampu membuat avengers
makin solid. Jika dianalogikan dengan sebuah mobil, Hawkeye adalah bodinya. Secara
implisit, Hawkeye menjadi karakter yang mengikat Avenger untuk terus bersama
dengan peran masing-masing.
Terlebih saat ia bertarung melawan robot Ultron di Sokovia. Ia bersama Wanda Maximoff alias Scarlet Witch yang saat itu masih seperti bocah umur tujuh tahun. Wanda yang saat itu belum tau mengenai kekuatan yang dimilikinya tampak sangat kebingugan dan ketakutan.
Namun lagi-lagi, Hawkeye dengan sisi kemanusiaanya mengatakan "Sesungguhnya tak usah peduli apa yang sudah kamu lakukan, yang lalu biar berlalu, sekarang ya sekarang. Intinya, jika kamu ingin memperbaiki semuanya, keluarlah! aku hanya punya anak panah dan ini semua tak masuk akal. Tapi saya berani melawan mereka semua. Jika kamu ingin tetap disini, ku kirim saudara laki-lakimu untuk menjemputmu. Tapi jika kamu keluar denganku, melawan semua robot bodoh itu, percayalah! kamu adalah seorang Avengers, sebab aku tak bisa melakukan dua pekerjaan sekaligus, mengasuhmu dan bertarung melawan mereka" katanya kepada Wanda.
Ini yang menurut saya paling epik, ia mengubah seorang bocah
mutant yang ketakutan untuk memahami kekuatan yang dmilikinya. Akhirnya Scarlet
Witch menjadi sesosok Avengers yang sangat penting, bahkan ia bisa menandingi
Thanos.
Dalam hati kita semua, ada rasa ingin dimiliki oleh seseorang, lalu
punya keluarga untuk berlabuh dan membuat kebahagiaan sendiri dalam lingkup
yang kecil. Hawkeye menjadi karakter yang bisa dicontoh oleh anggota Avengers
lainnya untuk mengerti pengtingnya menjalani hidup diluar tugasnya sebagai
pahlawan super.
Ia yang mengajari Tony Stark alias Ironman bahwa keluarga memiliki
arti yang sangat penting. Pada akhirnya Tony berkata pada Steve Rogers dalam
film Avengers: Age of Ultron "Aku
harus belajar satu halaman dari Barton". Tony jadi memahami untuk
melanjutkan hidup dengan orang yang dicintai, sebab sebagai pahlawan super
sekaligus manusia biasa, hidup bukan hanya soal pertempuran, tapi ada kehidupan
yang harus dilanjutkan.
Ia juga yang memberi petuah ringan pada Steve Rogers sang Captain
America untuk tak hanya bertarung, tapi juga sejenak menikmati apa itu arti
hidup. hal ini kemudian dilakukan oleh Steve pada akhir film Avengers: Endgame. Steve kembali ke
tahun 1970 untuk mengejar cintanya dan memutuskan pensiun tanpa meninggalkan
penyesalan.
Kita melangkah lebih jauh, saya akan membawa anda di titik saat
Hawkeye sedang membawa Infinity Gauntlet dalam pertarungan final Endgame. Dalam
adegan penuh aksi tersebut saya sejenak meragukannya, tapi pada akhirnya saya
takjub. Bagaimana mungkin Hawkeye yang diremehkan dan dinilai tidak berguna
dengan gagah berani membawa satu-satunya benda yang sangat diinginkan musuh
utama dalam Endgame, yaitu mad titan alias thanos yang jelas-jelas lebih kuat
dibanding Hawkeye.
Ia mengorbankan dirinya untuk menjadi ronin dalam masa kelam
setelah kehilangan keluarga akibat efek snap dari Thanos kemudian kembali lagi
ke Avengers untuk ikut bertarung demi mewujudkan harapan mengembalikan keluarga
kecilnya.
Sebenarnya masih banyak lagi kisah dari Sang Mata Elang, tetapi
saya cukup yakin beberapa fakta ini sudah menghapus keraguan bahwa ia tidak
cukup kuat ataupun berguna di tim Avengers.
“Beberapa percaya hanya kekuatan besar yang bisa mengendalikan
kejahatan, tetapi bukan itu yang saya temukan. Perbuatan kecil sehari-hari dari
rakyat biasalah yang mengontrol kejahatan. Tindakan kecil kebaikan dan cinta”
Gandalf
Cuplikan
Ini merupakan
penutupan yang manis dengan Clint Barton alias Hawkeye dengan cuplikan
dialognya bersama Laura Barton di film Avengers:
Age of Ultron
Laura: “Aku melihat semua team Avengers, mereka semua tampak
seperti dewa”
Clint: “Apakah kamu berpikir mereka tidak membutuhkanku?”
Laura: “Mereka tampak kacau jika tak ada kamu”
Clint: “ya, mereka semua kekacauanku”
0 Comments